Thursday, October 30, 2008

Tai Chi dapat Membantu dalam Mengontrol Asma

Penelitian menunjukkan Sistem Latihan China dapat Membantu Pernafasan pada Pasien Asma
Oleh Bill Hendrik

29 Okt 08 – Sebuah penelitian mengindikasikan bahwa penderita asma memungkinkan untuk mengontrol pernafasan mereka dan memperbaiki usaha mereka dengan latihan tai chi.
Tai chi merupakan suatu metode latihan tradisional China yang meliputi koordinasi pernafasan dan gerakan tubuh.
Peneliti di Thailand mendaftar 17 pasien dewasa ( rata-rata usia 57 tahun) dengan asma persisten dalam program latihan tai chi selama 6 bulan.
Para peneliti mengungkapkan , setelah masa pelatihan, pasien-pasien tersebut menunjukkan kesembuhan yang berarti dengan keragaman peak flow, kontrol terhadap asma, dan kualita s hidup yang membaik.
Pasien merasa lebih nyaman setelah berjalan selama 6 menit dan tingkat kerja serta konsumsi oksigen maksimum mereka ditingkatkan, kata peneliti saat meluncurkan berita tersebut.
Para peneliti menyimpulkan bahwa tai chi dapat membantu pasien untuk mengontrol asma dan menjadi buktisebagai sesuatu yang efektif, pengobatan nonfarmakologi pada pasien dengan asma persisten.
Penulis merupakan staff pada bagian kedokteran di Ramathibodi Hospital di Thailand.
Ketujuhbelas pasien mengikuti latihan sekali dalam seminggu , diikuti dengan latihan harian di rumah menggunakan peralatan audio visual. Kegiatan rutin ini dijalankan selama 6 minggu.
Para peneliti mengukur beberapa hal seperti konsumsi oksigen dan ketahanan terhadap latihan, dan menyimpulkan bahwa tai chi memperbaiki kemampuan latihan baik yang fungsional dan maksimum dan meningkatkan hasil latihan.
Penelitian ini bawakan pada CHEST 2008, pertemuan tahunan dari American College of Chest Physician, di Philadelphia.

KEBENARAN DIBALIK 10 MITOS DIET(part 1)


Apakah makan pada malam hari membuatmu gemuk ? Apakah kafein tidak baik untukmu ? Temukan fakta pada mitos-mitos diet ini

Oleh Miranda Hitti

28 Okt 2008 – benar atau tidak : Anda akan menjadi gemuk bila makan pada malam hari, sirup jagung berfruktosa tinggi meningkatkan berat badan, dan kafein tidak baik untuk anda.

Semua hal di atas merupakan mitos-mitos diet yang menjadi hangat di Chicago sekarang ini pada pertemuan tahunan American Dietic Association.

Pembicara mengenai mitos-mitos diet :

Christine Rosenbloom,PhD,RD,CSSD dari Georgia State University di Atlanta

Roberta Duyff,MS,RD,FADA,CFCS, pengarang berkedudukan di St Louis pada American Dietetic Association Complete Food and Nutrition Guide.

Berikut adalah 10 mitos diet yang dikemukakan Rosenbloom pada pertemuan, dan tips-tips Duyff saat membicarakan fakta diet dari fiksinya.

Mitos : Makan pada malam hari membuat anda gemuk

Kenyataan : Seberapapun jumlah kalori yang anda makan

Rosenbloom mengatakan tidak ada bukti untuk mitos ini. Beliau mencatat beberapa penelitian kecil dengan hasil yang beragam, diujicobakan pada hewan, dan suatu kepercayaan bahwa karena makan paki dikaitkan dengan IMT yang lebih rendah, makan pada malam hari tidak sama baiknya. Tetapi secara keseluruhan, Rosenbloom mengatakan , yang menjadi masalah adalah jumlah kalori, baik siang maupun malam hari.

Mitos : Cegah Makanan dengan Indeks Glukosa yang tinggi

Kenyataan : Anda dapat menggunakan indeks glukosa untuk mengatur pilihan makan anda, tetapi tidak membuat hal tersebut siasat semata-mata untuk menurunkan berat badan dan mengontrol gula darah, kata Rosenbloom

” Pada orang-orang yang biasanya menghitung jumlah karbohidrat, hal ini merupakan jalan bagi mereka untuk menetapkan pilihan makanan mereka, tetapi tidak akan menjadi semuanya, berakhir pada penurunan berat bada,” katanya.

Mitos : Sirup jagung berfruktosa tinggi menyebabkan berat badan meningkat

Kenyataan : Ada kemungkinan tidak ada bagian yang buruk mengenai sirup jagung berfruktosa tinggi dikaitkan dengan gula darah tetap,” kata Rosenbloom.

Beliau menerangkan bahwa mitos diet yang muncul tahun 2003, ketika para peneliti mencatat bahwa obesitas meningkat seiring dengan konsumsi sirup jagung berfruktosa tinggi. ” mereka menduga bahwa ...., memungkinkan kami memperlakukan sirup jagung berfruktosa tinggi secara berbeda dengan yang dilakukan pada gula,” tetapi” tidak ada bukti nyata untuk mendukung hal tersebut,” lanjutnya.

The American Medical Association baru-baru ini menyimpulkan bahwa sirup jagung berfruktosa tinggi tidak terlibat dalam kegemukan melebihi kalori itu sendiri.

Mitos berikutnya ...............

Mitos : kafein tidak sehat