Friday, February 20, 2009

Hemotimpanum

I. PENDAHULUAN
Hemotimpanum dapat diartikan terdapatnya darah pada kavum timpani dengan membrana timpani berwarna merah atau biru. Warna tidak normal ini disebabkan oleh cairan steril bersama darah di dalam telinga tengah. Keadaan ini dapat menyebabkan tuli konduktif, biasanya ada sensasi penuh atau tekanan. Hemotimpanum bukan merupakan suatu penyakit akan tetapi lebih kepada suatu gejala dari penyakit yang sering disebabkan oleh karena trauma. (1)

Pada umumnya hemotimpanum disebabkan oleh epistaksis, gangguan darah dan trauma tumpul kepala. Dan yang paling dilaporkan adalah hemotimpanum yang terjadi akibat trauma kepala. Suatu fraktur tulang temporal biasanya disebabkan oleh trauma tumpul kepala yang dapat menimbulkan hemotimpanum, tuli konduktif, tuli sensorineural dan campuran. Tuli konduktif dapat terjadi oleh adanya darah yang memenuhi kavum tympani. Barotrauma dapat juga menyebabkan hemotimpanum misalnya, perjalanan udara dan hyperbaric oxygen chamber, penyelaman kompresi udara (SCUBA) atau penyelaman dengan menahan napas. Barotrauma telinga tengah tidak jarang menimbulkan kerusakan telinga dalam. (2)

Untuk request memperoleh file lengkap, silakan email ke sini. Anda akan dikirimkan alamat file



Angina Ludwig

1. PENDAHULUAN
Angina Ludwig atau dikenal juga dengan nama Angina Ludovici, pertama kali dijelaskan oleh Wilheim Frederickvon Ludwig pada tahun 1836 (1- 4), merupakan salah satu bentuk abses leher dalam. Abses leher dalam terbentuk di dalam ruang potensial di antara fasia leher sebagai akibat perjalanan infeksi dari berbagai sumber seperti gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga tengah dan leher. Tergantung ruang mana yang terlibat, gejala dan tanda klinik setempat berupa nyeri dan pembengkakan akan menunjukkan lokasi infeksi. Yang termasuk abses leher dalam ialah abses peritonsil, abses parafaring, abses retrofaring dan angina ludovici (angina Ludwig) atau abses submandibular. (1)

Angina Ludwig ialah infeksi ruang submandibula berupa selulitis atau flegmon yang progresif dengan tanda khas berupa pembengkakan seluruh ruang submandibula, tidak membentuk abses dan tidak ada limfadenopati, sehingga keras pada perabaan submandibula.(1-9) Ruang suprahioid berada antara otot-otot yang melekatkan lidah pada os. Hyoid dan m. mylohyoideus. Peradangan ruang ini menyebabkan kekerasan yang berlebihan pada jaringan dasar mulut dan mendorong lidah ke atas dan ke belakang. Dengan demikian dapat menyebabkan obstruksi jalan napas secara potensial.(1,4)

Untuk request memperoleh file lengkap, silakan email ke sini. Anda akan dikirimkan alamat file

TUMOR GANAS LARING

PENDAHULUAN
Tumor ganas laring merupakan suatu penyakit dimana sel-sel kanker bertumbuh di laring. Pada keadaan normal, sel-sel membelah dengan pola yang teratur. Jika sel-sel di dalam tubuh membelah tanpa terkontrol membentuk massa jaringan yang disebut tumor.(1)

Di Indonesia, tumor ganas laring mencapai lebih dari 1% dari semua keganasan. Keganasan ini menempati urutan ketiga setelah tumor ganas nasofaring, dan tumor ganas hidung dan sinus paranasal. Dari sejumlah kasus keganasan dibidang telinga, hidung dan tenggorok yang dikumpulkan antara tahun 1999-2000 di bagian THT FKUI-RSCM Jakarta, tercatat jumlah pasien karsinoma laring sebanyak 125 orang atau 6,23% dari total penderita.(2)

Frekuensi keganasan kepala dan leher secara keseluruhan adalah meningkat. Yang penting diperhatikan adalah meningkatnya insidens merokok pada wanita.(1-5) Karsinoma laring mempunyai hubungan dengan karsinoma paru-paru dengan rasio kurang lebih satu berbanding sepuluh. Dengan demikian, dengan meningkatnya kanker paru-paru pada wanita maka peningkatan insiden karsinoma laring dapat juga diperkirakan. 4
Usaha seluruh dokter diarahkan pada pengenalan dini , peningkatan angka kehidupan, pencegahan metastasis jauh, dan pengenalan dini penyakit rekuren local dan regional. Walaupun ada desakan bahwa masyarakat harus mencari pengobatan lebih awal, tidak jarang pasien datang dengan obstruksi laring karena kanker yang besar dibandingkan gejala dini berupa suara yang parau.(4)

Untuk request memperoleh file lengkap, silakan email ke sini. Anda akan dikirimkan alamat file

Otomikosis

A. PENDAHULUAN

Otomikosis adalah infeksi jamur superfisial atau sub akut pada kanalis auditorius externus. Jamur yang bertanggung jawab pada keadaan klinis ini ditemukan sebagai saprofit terhadap lingkungan. Jamur biasanya menginvasi secara sekunder pada jaringan luka yang pertama kali disebabkan oleh infeksi bakteri, cedera fisik atau penimbunan serumen yang berlebihan di kanalis auditorius externus.1,2,3,4

Otomikosis dapat diklasifikasikan menjadi otomikosis primer dan sekunder. Otomikosis primer biasanya terjadi pada keadaan lembab saat atmosfir mengandung kelembapan yang tinggi. Kelembapan yang tinggi ini membuat kulit liang telinga luar membengkak dan berair. Hal ini menjadi predisposisi infeksi jamur. Otomikosis sekunder terjadi sebagai immunocompromised seseorang dan pada orang yang mengalami OMSK. Pasien dengan OMSK biasanya menggunakan tetes telinga antibiotik spektrum luas. Tetes telinga ini tidak hanya membunuh patogen tetapi juga komensal alami yang menyebabkan infeksi jamur sekunder.4

Jamur dapat sebagai penyebab utama dari suatu infeksi primer, tetapi biasanya juga disertai dengan infeksi bakteri kronik yang berasal dari kanalis eksterna ataupun telinga tengah. Otomikosis sekunder dapat terjadi jika penyebab infeksi primer tidak diatasi. Semua jamur dapat berkembang pada lingkungan yang suasananya lembab, hangat dan gelap. Dari ketiga faktor tersebut suasana lembab merupakan faktor predisposisi yang mempercepat pertumbuhan jamur.3

Jamur yang paling sering menyebabkan otomikosis merupakan spesies Aspergillus dan Candida, meskipun jamur yang lain juga dapat ditemukan. Aspergillus merupakan jamur yang berspora yang membentuk hifa. Aspergillus flavus, Aspergillus niger dan Aspergillus fumigatus merupakan 3 spesies yang paling sering ditemukan. Jamur-jamur ini berbentuk spora yang berwarna kuning, hitam/coklat dan abu-abu. Candida merupakan jamur dimorfik. Dapat terlihat sebagai bentuk pseudohifa dan sebagai jamur berbentuk kuncup.2,4,5,6

Faktor predisposisi dari otomikosis termasuk infeksi kronik pada telinga, penggunaan tetes telinga, steroid, berenang (lembab merupakan faktor predisposisi dari infeksi jamur), adanya infeksi jamur pada bagian tubuh lainnya seperti dermatomikosis atau vaginitis, gangguan fungsi imunitas, malnutrisi, perubahan hormonal dalam tubuh dapat memicu timbulnya infeksi seperti pada menstruasi ataupun pada wanita hamil.1

Untuk request memperoleh file lengkap, silakan email ke sini. Anda akan dikirimkan alamat file


ABSES SEPTUM NASI

I. PENDAHULUAN

Hidung merupakan organ penting, yang seharusnya mendapat perhatian lebih dari biasanya; merupakan salah satu organ pelindung tubuh terpenting terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Dari segi anatomis, hidung memiliki kavum nasi yang mempunyai 4 buah dinding, yaitu dinding medial, lateral, inferior, dan superior. Dinding medial hidung adalah septum nasi yang dibentuk oleh tulang dan tulang rawan.(3)

Abses septum nasi adalah suatu kondisi yang jarang terjadi yang telah dilaporkan oleh Little. Abses paling sering terbentuk setelah didahului oleh adanya septal hematoma. Biasanya terdapat riwayat trauma nasal. Abses septum juga dapat terjadi setelah operasi septum nasi. Abses septum nasi merupakan suatu kumpulan pus yang terdapat di antara kartilago atau tulang septum dengan mukoperikondrium atau mukoperiosteum.(1,5)
Suatu hematoma sangat mudah mengalami infeksi dan menjadi abses. Komplikasi ini sering dihubungkan dengan nyeri yang memberat, bersamaan dengan gejala toksemia yang biasa timbul, seperti demam dan peningkatan frekuensi nadi. Adanya infeksi sekunder ini berakibat meluasnya nekrosis kartilago yang tidak mungkin dihindari, sehingga indikasi untuk drainase secara bedah semakin sulit untuk dilakukan.(2)

Untuk request memperoleh file lengkap, silakan email ke sini. Anda akan dikirimkan alamat file.