Sunday, January 16, 2011

Krisis Antibiotik

Download file lengkap di halaman ini

Tulisan ini merupakan bagian pertama dari terjemahan bebas pada The Antibiotics Crisis : How Did We Get Here and Where Do We Go Next ? yang diambil dari situs medicalnewstoday.com


Beberapa tahun terakhir , ada sejumlah berita mengenai gejala krisis antibiotic, yang membawa kita pada kewaspadaan bahwa kita kehabisan obat untuk mengatasi superbug yang berevolusi, dan dengan kejutan yang mengikuti penemuan NDM1 ( New Delhi Metallo-beta-lactamase-1), bahwa mikroorganisme juga memiliki kemampuan untuk saling berbagi sedikit bagian dari mereka menghalangi kerja antibiotic lini terakhir yang paling ampuh.
Apakah ini adalah awal dari akhir penggunaan antibiotic , seperti yang beberapa peneliti prediksikan, apakah kita akan kembali pada masa pre-penisilin dimana infeksi bakter yang umum dapat menjadi kalimat kematian ? atau kita hanya pada katub suatu gelombang baru penemuan yang akan memacu suatu generasi baru obat-obatan yang akan menjaga kita dalam perlombaan evolusi melawan mikroorganisme berbahaya ?
Artikel ini tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, tetapi berupaya untuk menampilkan iktisar fakta kunci dan perkembangan terbaru untuk memberikan pencerahan terhadap isu yang berkembang.
Hal ini berawal dari ringkasan dari apa yang kita artikan sebagai antibiotic dan apa yang dapat dan tidak dapat antibiotic atasi. Kemudian berangkat pada penjelasan bagaimana resistensi antibiotic meningkat, termasuk masalah multiple drug resistance, dan mengapa sejumlah ahli mengatakan penggunaan yang luas dan tidak sesuai pedoman sebagai penyebab peningkatan laju yang menyebabkan resistensi obat sebagai masalah global, sementara terjadi kelangkaan pengembangan obat baru. Kemudian dideskripsikan beberapa pikiran para peneliti dan organisasi yang mengatakan bahwa kita dapat menghambat perkembangan superbug dan diakhiri dengan beberapa arah baru yang mengejutkan yang mungkin memberikan solusi alternative.

Antibiotik dan Mikroorganisme
Antibiotik adalah obat-obatan yang dapat membunuh mikroorganisme seperti bacteria, jamur, dan parasit. Antibiotik tidak bekerja melawan virus karena virus bukanlah mikroorganisme. Ketika press dan media berbicara tentang antibiotik, mereka umumnya mengartikan sebagai obat yang membunuh bakteri, karena kebanyakan cerita yang menjadi berita utama dalam beberapa tahun terakhir adalah bakteri yang resisten terhadap antibiotik atau superbug seperti Methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
Bakteria adalah makhluk hidup yang sangat kecil, biasanya hanya terdiri dari satu sell, terdiri dari struktur sel internal tetapi tanpa nucleus yang nyata, dikelilingi oleh suatu dinding sell. Bakteri dapat membuat protein sendiri dan mereproduksinya sepanjang memiliki sumber makanan.
Sejauh yang manusia pahami, beberapa bakteri bersahabat dan penting bagi kesehatan, mereka melakukan sejumlah hal bermanfaat seperti memecah makanan dalam usus kita sementara yang lainnya berbahaya karena menyerang jaringan dan sel kita untuk membuat makanannya, atau memproduksi toxin yang beracun dan membunuh.
Beberapa bakteri tidak berbahaya saat mereka tinggal di salah satu bagian tubuh kita, tetapi kemudian berpotensi mematikan bila masuk dalam aliran darah. Contoh yang baik adalah Escherichia coli (E.coli) yang hidup dalam usus manusia dan membantu memecah makanan, tetapi jika memasuki aliran darah (misalnya melalui perforasi usus), dapat menyebabkan nyeri hebat, diare dan bahkan kematian akibat peritonitis bila tidak ditangani dengan tepat.
Contoh yang lain adalah Staphylococcus , yang hidup pada kulit manusia atau pada lubang hidung,, tetapi bila memasuki aliran darah , dapat menyebabkan kondisi fatal seperti toxic shock syndrome.
System imun kita memiliki sel-sel khusus yang mengenali bakteri sebagai benda asing dan bergerak segagai agen kontra atau antibiotik, atau mencetuskan produksi antibiotik baru, untuk menyerang dan menghancurkan bakteri sebelum memiliki kesempatan untuk bertumpu dan bereplikasi. Namun, kadang kita kalah bertarung dan menyerah pada infeksi, dan pada sejumlah kasus, tanpa penanganan, konsekuensi dapat menjadi sangat hebat dan bahkan mematikan.
Antibiotik membuat perubahan besar pada pertarungan manusia melawan mikroorganisme infeksius dan telah berkembang luas pada kondisi dan kemungkinan sukses pada sejumlah masalah kesehatan di seluruh dunia.
Antibiotik bekerja karena menghambat fungsi yang memungkinkan hidup dalam mikroorganisme. Beberapa lainnya menghambat mikroorgganisme untuk membuat dinding sel, sementara lainnya lagi menyerang target pada protein tertentu yang vital untuk kelangsungan hidup atau replikasi.
Sebagai contoh pada bentuk penisilin awal, antibiotik yang pertama kali secara komersial yang ditemukan oleh Alexander Flemming pada tahun 1929. Penisilin menghentikan bacteria seperti Strep (Streptococcus, suatu jenis bakteri yang umumnya ditemukan pada kulit atau tenggorokan) untuk membuat dinding sel yang kuat. Sebelum penisilin diperkenalkan pada perang dunia II, prajurit lebih banyak meninggal akibat infeksi bakteri dibandingkan dengan akibat luka.
Virus bukanlah mikroorganisme, dan meskipun mampu mereplikasikan diri, tidak tampak hidup. Virus adalah partikel yang terdiri dari DNA atau RNA , beberapa molekul panjang dan suatu selubung protein. Virus lebih kecil dari bakteri, tidak memiliki “mesin” sel sendiri dan tanpa dinding sel. Untuk bereplikasi mereka harus masuk ke dalam sel host dan merampas sumber dayanya.

Di sini ada suatu petunjuk mengapa kita memiliki masalah global antibiotik dan resistensi antibiotik : terlalu banyak dokter dan petugas kesehatan professional , kadang didorong oleh permintaan pasien, meresepkan antibiotik untuk menangani infeksi virus. Hal ini berdampak pada penggunaan antibiotik yang tidak bijak dan kesempatan besar untuk bakteri bermutasi menjadi bentuk resisten.


No comments: