Apa itu Bell’s Palsy ?
Bell’s Palsy adalah suatu tipe paralisis (atau kelemahan) pada otot-otot di wajah, diduga akibat inflamasi pada nervus kranialis ketujuh yang dikenal sebagai nervus fasialis. Bell’s Palsy dapat menyerang semua orang, dan lebih sering terjadi pada individu pada masa pemulihan dari infeksi virus dan penderita diabetes. Bell’s Palsy berdampak pada hanya satu sisi wajah dan jarang berulang pada orang yang sama.
Bell’s palsy terjadi dengan sangat tiba-tiba. Anda mungkin pergi tidur pada malam hari tanpa gejala yang mengganggu, ketika anda berkaca keesokan paginya dan memperhatikan wajah anda terasa berat. Beberapa orang merasakan nyeri di belakang telinga satu atau dua hari sebelum mengeluhkan kelemahan. Komentar lain yang terdengar tidak normal dan tidak nyaman beberapa hari sebelum paralisis berkembang. Dalam satu atau dua hari, paralisis umumnya mencapai puncak. Kebanyakan orang mulai pulih dalam dua minggu dan sembuh sempurna dalam tiga bulan. Beberapa orang yang mengalami Bell’s Palsy mengalami periode penyembuhan yang lebih lama atau dengan gejala yang permanen.
Kebanyakan orang dengan Bell’s Palsy cemas menyangka mereka terkena stroke. Keduanya tidak sama karena stroke berdampak pada otot-otot wajah yang juga menyebabkan kelemahan otot pada sisi yang lain dari tubuh.
Apa penyebab Bell’s Palsy ?
Penyebab pasti Bell’s Palsy belum diketahui. Kebanyakan dokter menduga bahwa beberapa proses yang menyebabkan pembengkakan pada nervus fasialis. Karena nervus fasialis melalui suatu daerah yang sempit dan bertulang pada tengkorak , setiap pembengkakan saraf menyebabkannya termampatkan melawan tengkorak yang keras, permukaan tulang. Hal tersebut mengganggu fungsi saraf. Para peneliti telah lama mempercayai bahwa infeksi virus dapat terjadi dalam perkembangan Bell’s Palsy. Para peneliti baru-baru ini menemukan bukti yang menduga bahwa virus herpes simpleks tipe 1 mungkin bertanggung jawab pada persentase besar kasus Bell’s Palsy.
Paralisis pada otot-otot fasialis dimana suatu penyebabnya diketahui disebut fasial palsy. Kasus-kasus yang diketahui termasuk infeksi virus seperti shingles, penyakit Lyme, infeksi telinga, atau pendesakan nervus fasialis oleh tumor jinak yang disebut neuroma akustik. Kerusakan nervus fasialis dapat juga disebabkan oleh kerusakan saraf progresif seperti multiple sclerosis.
No comments:
Post a Comment