Protein-protein dalam saliva mungkin merupakan tanda pada diabetes tipe 2 dan prediabetes
21 Januari 09– para peneliti melakukan tes saliva untuk memeriksa prediabetes dan diabetes tipe 2.
Tes saliva merupakan cara mudah , noninvasive untuk mencegah dan memonitor kondisi-kondisi tersebut, tulis para peneliti termasuk Paturi Rao MD dari Nizam’s Instititude of Medical Science University di Hyderabad,India.
Kelompok Rao membandingkan protein dalam sampel saliva dari 10 orang dengan prediabetes dan diabetes tipe 2 dengan sampel dari 10 orang sehat.
Sejumlah 65 protein saliva yang berbeda antara penderita diabetes dengan orang tanpa diabetes atau diabetes.
Beberapa dari protein tersebut terdapat dalam jumlah berlebihan pada pasien diabetes dibandingkan dengan orang dengan prediabetes. Sehingga jika kadar protein-protein ini mulai meningkat, hal itu mungkin merupakan tanda pengalihan dari prediabetes menjadi diabetes, tulis Rao dan rekan kerja.
Tes saliva untuk diabetes dan prediabetes ini belum disiapkan untuk penggunaan luas. Pertama, hal ini membutuhkan pengujian pada sekelompok orang yang lebih besar.
Kelompok Rao mendeskripsikan pemeriksaan ini secara rinci dalam the Journal of Proteome Research. Beberapa dari peneliti tersebut bekerja pada DiabetOmics, suatu perusahaan Beaverton, Ore yang mengembangkan tes saliva in.
21 Januari 09– para peneliti melakukan tes saliva untuk memeriksa prediabetes dan diabetes tipe 2.
Tes saliva merupakan cara mudah , noninvasive untuk mencegah dan memonitor kondisi-kondisi tersebut, tulis para peneliti termasuk Paturi Rao MD dari Nizam’s Instititude of Medical Science University di Hyderabad,India.
Kelompok Rao membandingkan protein dalam sampel saliva dari 10 orang dengan prediabetes dan diabetes tipe 2 dengan sampel dari 10 orang sehat.
Sejumlah 65 protein saliva yang berbeda antara penderita diabetes dengan orang tanpa diabetes atau diabetes.
Beberapa dari protein tersebut terdapat dalam jumlah berlebihan pada pasien diabetes dibandingkan dengan orang dengan prediabetes. Sehingga jika kadar protein-protein ini mulai meningkat, hal itu mungkin merupakan tanda pengalihan dari prediabetes menjadi diabetes, tulis Rao dan rekan kerja.
Tes saliva untuk diabetes dan prediabetes ini belum disiapkan untuk penggunaan luas. Pertama, hal ini membutuhkan pengujian pada sekelompok orang yang lebih besar.
Kelompok Rao mendeskripsikan pemeriksaan ini secara rinci dalam the Journal of Proteome Research. Beberapa dari peneliti tersebut bekerja pada DiabetOmics, suatu perusahaan Beaverton, Ore yang mengembangkan tes saliva in.
No comments:
Post a Comment