download
Skizofrenia berasal dari dua kata, yaitu “Skizo” yang artinya retak atau pecah (split), dan “frenia” yang artinya jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita Skizofrenia adalah seorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (Hawari, 2003). Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi, biasanya berat, berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari fikiran, persepsi serta emosi. (1,2)
Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamine, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan cirri hilangnya perasaan afektif atau respon emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Seringkali ditandai dengan kehilangan dalam menilai realitas, delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindera), khayalan, pikiran abnormal serta mengganggu kerja dan fungsi social. (1,2)
Skizofrenia dapat mengenai siapa saja. Data American Psychiatric Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1% populasi penduduk dunia menderita skizofrenia. 75% penderita mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi kerana tahap kehidupan ini penuh stressor. Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya kerana dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri. (2,3)
Pengenalan dan intervensi dini berupa obat dan psikososial sangat penting kerana semakin lama ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin sering dan resistensi terhadap upaya terapi semakin kuat. Seseorang yang mengalami gejala skizofrenia sebaiknya segera dibawa ke psikiater dan psikolog. (2)
download tulisan lengkap di siniSkizofrenia berasal dari dua kata, yaitu “Skizo” yang artinya retak atau pecah (split), dan “frenia” yang artinya jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita Skizofrenia adalah seorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (Hawari, 2003). Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi, biasanya berat, berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari fikiran, persepsi serta emosi. (1,2)
Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamine, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan cirri hilangnya perasaan afektif atau respon emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Seringkali ditandai dengan kehilangan dalam menilai realitas, delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindera), khayalan, pikiran abnormal serta mengganggu kerja dan fungsi social. (1,2)
Skizofrenia dapat mengenai siapa saja. Data American Psychiatric Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1% populasi penduduk dunia menderita skizofrenia. 75% penderita mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi kerana tahap kehidupan ini penuh stressor. Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya kerana dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri. (2,3)
Pengenalan dan intervensi dini berupa obat dan psikososial sangat penting kerana semakin lama ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin sering dan resistensi terhadap upaya terapi semakin kuat. Seseorang yang mengalami gejala skizofrenia sebaiknya segera dibawa ke psikiater dan psikolog. (2)