Rabu, 4 Nov (HealthDay News) – Sebuah penelitian baru menunjukkan minum suplemen asam folat atau vitamin B lain tidak akan menurunkan resiko terkena kanker.
Namun, berita baiknya adalah bahwa hal ini tidak akan meningkatkan resiko pula, menurut penelitian tersebut, yang dilansir pada 5 Nov di Journal of the American Medical Association.
”Pada wanita dengan resiko penyakit kardiovaskular , kami menemukan bahwa asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12 tidak memberikan keuntungan ataupun efek berbahaya pada resiko invasif kanker atau kanker payudara,” ungkap penulis penelitian dr. Shumin Zhang, profesor di Brigham and Women’s Hospital dan Harvard Medical School di Boston.
Karena tingkat kecukupan asam folat pada wanita telah terbukti mencegah defek pada kelahiran, pemerintah telah memerintahkan untuk menambahkan asam folat ke dalam sereal dan roti sejak Januari 1998, berdasarkan US Center for Disease Control and Prevention.
Sebagai tambahan, sekitat sepertiga dari orang dewasa Amerika Serikat menggunakan multivitamin setiap hari yang mengandung asam folat, B6, dan B12, berdasar pada penelitian. Beberapa penelitian menganjurkan bahwa suplemen yang mengandung nutrisi ini mungkin melindungi terhadap kanker, hasil terdahulu telah tidak konsisten,menurut latar informasi dalam penelitian ini.
Satu penelitian juga mengusulkan bahwa suplemen mungkin meningkatkan resiko kanker.
Untuk membicarakan keprihatinan ini, Zhang dan koleganya meninjau data dari 5.442 wanita yang berpartisipasi dalam the Women’s Antioxidant and Folic Acid Cardiovascular Study. Semua wanita telah berusia lebih dari 42 tahun, dan juga sebelumnya mengalami penyakit jantung atau minimal tiga dari faktor resiko penyakit jantung.
Peserta penelitian secara acak dipilih untk mendapatkan suplemen mengandung 2,5 mg asam folat, 50 mg vitamin B6, dan 1 mg vitamin B12, atau mendapatkan placebo. Penelitian berakhir setelah 7,3 tahun, dari bulan April 1998 hingga Juli 2005.
Selama masa itu, 375 wanita mengalami perkembangan kanker yang invasif – 187 dalam kelompok terapi aktif dan 192 dalam kelompok plasebo. Pada wanita yang mengalami kanker, 154 berupa kanker payudara – 70 dalam kelompok terapi aktif dan 84 dalam kelompok plasebo. Tidak ada dari perbedaan ini bermakna secara statistik.
Namun, ketika para peneliti mengelompokkan data berdasarkan usia, mereka mencatat apa yang muncul menjadi suatu efek protektif dari terapi suplemen pada wanita berusia lebih dari 65 tahun. Zhang berkata bahwa ini mungkin dikarenakan bahwa wanita lanjut secara umum memiliki kebutuhan yang lebih banyak dari nutrien ini. Tetapi beliau juga menjelaskan bahwa ini menyimpulkan sebaiknya ” diinterpretasi dengan peringatan” karena penelitian tidak didesain untuk mengamati perbedaan usia. ”hal ini memerlukan penelitian yang lebih lanjut.” beliau menambahkan.
Victoria Steven, direktur strategi dari pelayanan laboratorium untuk American Cancer Society, setuju,” ada sugesti tentang efek protektif pada wanita lanjut yang saya pikir bermanfaat untuk diikuti,” ungkap Steven.
Yang perlu digarisbawahi, menurut Steven, adalah bahwa ”suplemen bukanlah sebuah peluru magis” untuk pencegahan kanker.
”ada alasan baik nyata bagi perempuan untuk mengkonsumsi asam folat, terutama bila mereka merencanakan untuk mengandung, karena ada bukti konklusi nyata bahwa asam folat dapat mereduksi kecacatan pada bayi baru lahir. Tetapi, untuk rata-rata wanita dalam kaitannya dengan resiko kanker, asam folat dan vitamin B tidak menunjukkan efek peningkatan atau penurunan resiko,” kata Zhanf.
Untuk informasi pencegahan dan nutrisi kanker , kunjungi American Cancer Society.
Sumber: Shumin Zhang, M.D., Sc.D., associate professor, medicine, Brigham and Women’s Hospital and Harvard Medical School, Boston; Victoria Stevens, Ph.D., strategic director, laboratory services, American Cancer Society, Atlanta; Nov. 5, 2008, Journal of the American Medical Association
By Serena Gordon
Wartawan HealthDay
Diterjemahkan oleh Attonk
Terakhir diupdate: Nov. 04, 2008
Hak Cipta © 2008 ScoutNews, LLC. Hak cipta dilindungi.
Namun, berita baiknya adalah bahwa hal ini tidak akan meningkatkan resiko pula, menurut penelitian tersebut, yang dilansir pada 5 Nov di Journal of the American Medical Association.
”Pada wanita dengan resiko penyakit kardiovaskular , kami menemukan bahwa asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12 tidak memberikan keuntungan ataupun efek berbahaya pada resiko invasif kanker atau kanker payudara,” ungkap penulis penelitian dr. Shumin Zhang, profesor di Brigham and Women’s Hospital dan Harvard Medical School di Boston.
Karena tingkat kecukupan asam folat pada wanita telah terbukti mencegah defek pada kelahiran, pemerintah telah memerintahkan untuk menambahkan asam folat ke dalam sereal dan roti sejak Januari 1998, berdasarkan US Center for Disease Control and Prevention.
Sebagai tambahan, sekitat sepertiga dari orang dewasa Amerika Serikat menggunakan multivitamin setiap hari yang mengandung asam folat, B6, dan B12, berdasar pada penelitian. Beberapa penelitian menganjurkan bahwa suplemen yang mengandung nutrisi ini mungkin melindungi terhadap kanker, hasil terdahulu telah tidak konsisten,menurut latar informasi dalam penelitian ini.
Satu penelitian juga mengusulkan bahwa suplemen mungkin meningkatkan resiko kanker.
Untuk membicarakan keprihatinan ini, Zhang dan koleganya meninjau data dari 5.442 wanita yang berpartisipasi dalam the Women’s Antioxidant and Folic Acid Cardiovascular Study. Semua wanita telah berusia lebih dari 42 tahun, dan juga sebelumnya mengalami penyakit jantung atau minimal tiga dari faktor resiko penyakit jantung.
Peserta penelitian secara acak dipilih untk mendapatkan suplemen mengandung 2,5 mg asam folat, 50 mg vitamin B6, dan 1 mg vitamin B12, atau mendapatkan placebo. Penelitian berakhir setelah 7,3 tahun, dari bulan April 1998 hingga Juli 2005.
Selama masa itu, 375 wanita mengalami perkembangan kanker yang invasif – 187 dalam kelompok terapi aktif dan 192 dalam kelompok plasebo. Pada wanita yang mengalami kanker, 154 berupa kanker payudara – 70 dalam kelompok terapi aktif dan 84 dalam kelompok plasebo. Tidak ada dari perbedaan ini bermakna secara statistik.
Namun, ketika para peneliti mengelompokkan data berdasarkan usia, mereka mencatat apa yang muncul menjadi suatu efek protektif dari terapi suplemen pada wanita berusia lebih dari 65 tahun. Zhang berkata bahwa ini mungkin dikarenakan bahwa wanita lanjut secara umum memiliki kebutuhan yang lebih banyak dari nutrien ini. Tetapi beliau juga menjelaskan bahwa ini menyimpulkan sebaiknya ” diinterpretasi dengan peringatan” karena penelitian tidak didesain untuk mengamati perbedaan usia. ”hal ini memerlukan penelitian yang lebih lanjut.” beliau menambahkan.
Victoria Steven, direktur strategi dari pelayanan laboratorium untuk American Cancer Society, setuju,” ada sugesti tentang efek protektif pada wanita lanjut yang saya pikir bermanfaat untuk diikuti,” ungkap Steven.
Yang perlu digarisbawahi, menurut Steven, adalah bahwa ”suplemen bukanlah sebuah peluru magis” untuk pencegahan kanker.
”ada alasan baik nyata bagi perempuan untuk mengkonsumsi asam folat, terutama bila mereka merencanakan untuk mengandung, karena ada bukti konklusi nyata bahwa asam folat dapat mereduksi kecacatan pada bayi baru lahir. Tetapi, untuk rata-rata wanita dalam kaitannya dengan resiko kanker, asam folat dan vitamin B tidak menunjukkan efek peningkatan atau penurunan resiko,” kata Zhanf.
Untuk informasi pencegahan dan nutrisi kanker , kunjungi American Cancer Society.
Sumber: Shumin Zhang, M.D., Sc.D., associate professor, medicine, Brigham and Women’s Hospital and Harvard Medical School, Boston; Victoria Stevens, Ph.D., strategic director, laboratory services, American Cancer Society, Atlanta; Nov. 5, 2008, Journal of the American Medical Association
By Serena Gordon
Wartawan HealthDay
Diterjemahkan oleh Attonk
Terakhir diupdate: Nov. 04, 2008
Hak Cipta © 2008 ScoutNews, LLC. Hak cipta dilindungi.
No comments:
Post a Comment