Beberapa waktu lalu, di RS Wahidin dirawat beberapa orang yang diduga menderita gejala flu burung atau avian influenza. Apa yang perlu kita ketahui mengenai flu burung ?
Apa itu flu burung ?
Flu burung adalah penyakit menular dikalangan hewan(unggas dan babi) yang disebabkan oleh virus influenza tipe A (H5N1). Virus ini juga dapat menyerang manusia.
Bagaimana cara menularnya ?Menular dari unggas ke unggas dan dari unggas ke manusia melalui air liur, lendir, dan kotoran unggas yang sakit
Menular melalui udara yang tercemar oleh virus H5N1 yang berasal dari kotoran unggas yang sakit.
Apa tanda dan gejalanya ?
Pada Unggas
o Jengger,pial,kulit , kaki ,yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan, .Keluar cairan dari mata dan hidung,
o Pembengkakan di bagian muka dan kepala,
o Perdarahan di bawah kulit, .Perdarahan titik pada daerah dada,kaki dan telapak kaki
o Batuk,bersin dan terdengar suara ngorok.
o Diare ,
o Kematian tinggi dalam populasi .
Pada manusia
o Demam tinggi (>38°C) , sakit tenggorokan, sakit kepala,nyeri tulang, batuk pilek
o Dalam waktu singkat dapat makin menghebat disertai sesak nafas .
o Ada riwayat kontak dengan hewan unggas yang sakit/mati tanpa sebab atau disekitarnya ada unggas yang sakit/mati
Apa yang haru dilakukan ?
o Jika ada gejala tsb segera periksa ke dokterl puskesmas/Rumah \ Sakit sebelum 2 X24 jam (2 Hari)!!!
o Jangan lupa menyampaikan kepada dokter/perawat apabila ada unggas yg sakit/mati mendadak di lingkungan anda
5 Langkah mencegah tertular Flu Burung
1. CUCI tangan dengan air dan sabun hingga bersih Biasakan untuk sering mencuci tangan, terutama sebelum/sesudah makan
2. Pisahkan Unggas dari manusia
(Jauhkan unggas dari lingkungan rumah untuk menghindari kemungkinan menularnya virus flu burung)
Bersihkan kandang UNGGAS dari kotoran & disemprot dengan air sabun
3. Segera pergi ke klinik terdekat puskesmas rumah sakit jika menemukan gejala flu burung sebelum 48 jam!!! (2 hari)
Jangan lupa menyampaikan kepada dokter/perawat apabila ada unggas yg sakit/mati mendadak di lingkungan anda
4. Sebelum dikonsumsi daging dan telur unggas dimasak hingga matang
5. Laporkan ke RT/RW,petugas dinas pertanian setempat jika ada unggas yang sakit/mati mendadak !!!
sangat penting untuk menghindari penyebaran virus flu burung
Siapa yang berisiko tinggi ?
Orang yang kontak dengan unggas/produk unggas (telur, bulu, lendir,darah, kotoran.dll) . Pemotong/penjual/pembeli unggas .
Pemelihara unggas .
Petugas laboratorium/tenaga medis yang menangani pasien Flu Burung .
Pekerja peternakan/petugas peternakan
Apa tindakan yang harus dilakukan bagi mereka yang beresiko ?
• Selalu memakai pakaian pelindung,termasuk masker,jas laboratorium, sarung tangan dan kacamata(Goggles) pada saat bekerja
• Setelah selesai, lepaskan semua pelindung dan cuci tangan dengan sabun/desinfektan dan air
• Cucilah tangan dengan air dan sabun tiap kali sesudah bersentuhan dengan unggas
Waspada flu burung . Kenapa ?
Data per tanggal 3 J uIi2006 penderita confirm/pasti 54 orang, 41 orang meninggal .
Sangat mematikan (Angka kematian pada manusia sangat tinggi lebih dari 70 % meninggal)
Diambil dari pusat komunikasi publik depkes RI (www.depkes.go.id)
Apa itu flu burung ?
Flu burung adalah penyakit menular dikalangan hewan(unggas dan babi) yang disebabkan oleh virus influenza tipe A (H5N1). Virus ini juga dapat menyerang manusia.
Bagaimana cara menularnya ?Menular dari unggas ke unggas dan dari unggas ke manusia melalui air liur, lendir, dan kotoran unggas yang sakit
Menular melalui udara yang tercemar oleh virus H5N1 yang berasal dari kotoran unggas yang sakit.
Apa tanda dan gejalanya ?
Pada Unggas
o Jengger,pial,kulit , kaki ,yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan, .Keluar cairan dari mata dan hidung,
o Pembengkakan di bagian muka dan kepala,
o Perdarahan di bawah kulit, .Perdarahan titik pada daerah dada,kaki dan telapak kaki
o Batuk,bersin dan terdengar suara ngorok.
o Diare ,
o Kematian tinggi dalam populasi .
Pada manusia
o Demam tinggi (>38°C) , sakit tenggorokan, sakit kepala,nyeri tulang, batuk pilek
o Dalam waktu singkat dapat makin menghebat disertai sesak nafas .
o Ada riwayat kontak dengan hewan unggas yang sakit/mati tanpa sebab atau disekitarnya ada unggas yang sakit/mati
Apa yang haru dilakukan ?
o Jika ada gejala tsb segera periksa ke dokterl puskesmas/Rumah \ Sakit sebelum 2 X24 jam (2 Hari)!!!
o Jangan lupa menyampaikan kepada dokter/perawat apabila ada unggas yg sakit/mati mendadak di lingkungan anda
5 Langkah mencegah tertular Flu Burung
1. CUCI tangan dengan air dan sabun hingga bersih Biasakan untuk sering mencuci tangan, terutama sebelum/sesudah makan
2. Pisahkan Unggas dari manusia
(Jauhkan unggas dari lingkungan rumah untuk menghindari kemungkinan menularnya virus flu burung)
Bersihkan kandang UNGGAS dari kotoran & disemprot dengan air sabun
3. Segera pergi ke klinik terdekat puskesmas rumah sakit jika menemukan gejala flu burung sebelum 48 jam!!! (2 hari)
Jangan lupa menyampaikan kepada dokter/perawat apabila ada unggas yg sakit/mati mendadak di lingkungan anda
4. Sebelum dikonsumsi daging dan telur unggas dimasak hingga matang
5. Laporkan ke RT/RW,petugas dinas pertanian setempat jika ada unggas yang sakit/mati mendadak !!!
sangat penting untuk menghindari penyebaran virus flu burung
Siapa yang berisiko tinggi ?
Orang yang kontak dengan unggas/produk unggas (telur, bulu, lendir,darah, kotoran.dll) . Pemotong/penjual/pembeli unggas .
Pemelihara unggas .
Petugas laboratorium/tenaga medis yang menangani pasien Flu Burung .
Pekerja peternakan/petugas peternakan
Apa tindakan yang harus dilakukan bagi mereka yang beresiko ?
• Selalu memakai pakaian pelindung,termasuk masker,jas laboratorium, sarung tangan dan kacamata(Goggles) pada saat bekerja
• Setelah selesai, lepaskan semua pelindung dan cuci tangan dengan sabun/desinfektan dan air
• Cucilah tangan dengan air dan sabun tiap kali sesudah bersentuhan dengan unggas
Waspada flu burung . Kenapa ?
Data per tanggal 3 J uIi2006 penderita confirm/pasti 54 orang, 41 orang meninggal .
Sangat mematikan (Angka kematian pada manusia sangat tinggi lebih dari 70 % meninggal)
Diambil dari pusat komunikasi publik depkes RI (www.depkes.go.id)
No comments:
Post a Comment